Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum atau yang disingkat menjadi MOKA-KU adalah sebuah kegiatan dimana mahasiswa baru (atau selama masa orientasi sering disingkat “Maru”) akan mendapatkan proses pembinaan dan pembekalan sebelum melaksanakan perkuliahan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Masa orientasi kampus ini dilakukan selama 4 hari, mulai dari tanggal 27 – 30 Agustus 2013.
Sebelum memulai masa orientasi, kami yang masih dengan mind-set siswa SMA/SMK mengira orientasi atau yang sering disebut ospek di kampus itu pasti lebih merepotkan dan melelahkan daripada ospek saat masuk ke SMA/SMK. Akan tetapi sebenarnya ospek (MOKA-KU) ini tidak seburuk yang dibayangkan, malah lebih memfokuskan pada pengenalan kampus lebih dalam mulai dari kebiasaan dan adat di kampus secara umum sampai ke fakultas dan jurusannya, kegiatan-kegiatan baik yang akademik maupun non-akademik, ekstrakurikuler atau di kampus lebih dikenal dengan sebutan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Dan para mahasiswa baru pun diberikan sebuah tugas kelompok yaitu Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dimana kelompok akan mengajukan sebuah proposal inovatif yang nantinya bila lolos seleksi PKM akan disetujui dan dibiayai. Saat acara dimulai para peserta dikumpulkan ke dalam gedung Gymnasium dari sektornya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak panitia, kemahasiswaan, dan rektor beserta jajarannya.
Sebelum memulai masa orientasi, kami yang masih dengan mind-set siswa SMA/SMK mengira orientasi atau yang sering disebut ospek di kampus itu pasti lebih merepotkan dan melelahkan daripada ospek saat masuk ke SMA/SMK. Akan tetapi sebenarnya ospek (MOKA-KU) ini tidak seburuk yang dibayangkan, malah lebih memfokuskan pada pengenalan kampus lebih dalam mulai dari kebiasaan dan adat di kampus secara umum sampai ke fakultas dan jurusannya, kegiatan-kegiatan baik yang akademik maupun non-akademik, ekstrakurikuler atau di kampus lebih dikenal dengan sebutan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Dan para mahasiswa baru pun diberikan sebuah tugas kelompok yaitu Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dimana kelompok akan mengajukan sebuah proposal inovatif yang nantinya bila lolos seleksi PKM akan disetujui dan dibiayai. Saat acara dimulai para peserta dikumpulkan ke dalam gedung Gymnasium dari sektornya masing-masing. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak panitia, kemahasiswaan, dan rektor beserta jajarannya.
Selain ceramah yang memotivasi, acara yang ditunggu-tunggu adalah saat pengenalan berbagai macam unit kegiatan mahasiswa. Mulai dari bidang olahraga, penalaran, seni dan budaya, keagamaan dan masih banyak lagi. Demonstrasi yang dilakukan sangat menarik dan menghebohkan suasana, walaupun masih ada beberapa glitch tetapi secara keseluruhan berjalan dengan baik. Dan ada juga kunjungan ke fakultas masing-masing. Disana mahasiswa akan dipandu oleh kakak-kakak dari fakultas dan jurusannya masing-masing mengenai tata tertib, adat dan kebiasaan, dan peraturan. Dan tidak kalah seru lagi dengan adanya seruan-seruan atau yel-yel dan jargon dari setiap sektor, fakultas, dan jurusan yang membuat acara lebih ramai dan lebih kompak antar sesama kelompok.
Menjelang hari berakhirnya acara, seluruh mahasiswa baru akan membuat sebuah catatan rekor di Museum Rekor Indonesia dengan membuat vas bunga dari pilinan Koran yang dilaksanakan di gedung Gymansium selama 45 menit. Dan ditutup dengan ceramah inspirasional yang disampaikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal dengan Aa Gym serta penyematan jaket almamater UPI secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa baru.
Selama menjalani masa transisi ini, banyak hal-hal baru yang diperoleh seperti seruan-seruan penyemangat yang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan mengepalkan tangan kanan ke atas dan menyerukan “HIDUP MAHASISWA!” serta menyanyikan Totalitas Perjuangan yang dinyanyikan oleh seluruh mahasiswa di Indonesia. Salah seorang pembicara pernah berkata yang kurang lebih seperti ini, “Kalian tidak asal mengepalkan tangan kalian ke atas dan menyerukan Hidup Mahasiswa, tetapi dengan seruan dan kepalan tangan tersebut kalian telah memegang masa depan Indonesia”.
Begitu banyak manfaat yang didapat selama masa orientasi kampus tersebut. Tetapi, pada intinya selama masa orientasi kampus para mahasiswa baru secara perlahan akan merubah pola pikirnya atau bisa dibilang masa transisi mind-set dari seorang siswa menjadi mahasiswa. Dimana seorang mahasiswa harus berpikir dan bersikap lebih kritis. Jika diasumsikan, seorang siswa yang dulunya selalu diberi pancingan atau bahkan langsung ikannya, tetapi kini seorang mahasiswa hanya diberi sebuah kail dimana tongkat pancingan dan tali pancingannya terpisah, dan ia harus mengumpulkan bagian-bagian tersebut agar mendapatkan sebuah pancingan dan memancing seekor ikan. Kini seorang siswa telah bertransisi menjadi mahasiswa, dimana mereka memegang peran penting dalam perkembangan bangsa, seorang agen perubahan.
- Rinaldi Ardiansyah -
0 komentar:
Posting Komentar