Belajar adalah proses seseorang untuk dapat memahami apa yang belum
pernah di ketahuinya sehingga menjadi tahu dan dari yang sebelumnya bisa
menjadi bisa, atau bahkan mahir dalam hal tertentu. Cara belajar yang umum
digunakan banyak orang adalah dengan beberapa cara yakni, Mendengarkan, Melihat,
dan Mencoba. Ketiga unsur tersebut saling mengikat sehingga semuanya saling
menunjang untuk bisa seseorang mendapatkan ilmu yang ingin diterimanya. Dalam
bahasan ini akan coba dijelaskan satu persatu pengertian-pengertian dari ketiga
unsur tersebut dalam proses belajar dan mengapa semuanya saling menunjang.
1.
Mendengar
Proses Mendengar adalah
proses seseorang menangkap suatu suara yang timbul sehingga menjadi sesuatu
yang memiliki arti setelah kita pahami makna dari suara yang terdengar.
2.
Melihat
Proses Melihat adalah
proses seseorang merekam sesuatu yang ada pada pandangannya sehingga timbul
rasa untuk memberikan respon baik positif atau pun negatif sesuai daya nalar
seseorang.
3.
Mencoba
Mencoba adalah proses
seseorang mempraktikan langkah-langkah atau teori-teori dari proses belajar
yang sudah ia lakukan sehingga yang di ketahuinya bisa lebih dipahami sampai ke
dampak positif atau negatif dan baik atau buruk untuk di coba lagi. Pada proses
inilah unsur-unsur yang sudah dibahas sebelumnya bisa dibuktikan bahwa semua
unsur saling terikat dan saling menunjang dalam proses belajar.
Setelah kita tahu teori tentang ketiga unsur dari proses belajar
diatas, maka kitapun sepantasnya dapat menyimpulkan bahwa apa yang dilakukan
oleh kita pun akan ditiru oleh orang-orang yang melihat tingkah kita dan
mendengar ucapanpan kita, sehingga baik buruknya perbuatan kita paling tidak
akan dicerna oleh orang tersebut dan mungkin di coba atau di praktikan olehnya
untuk bisa memperkuat teori yang orang tersebut miliki. Jika kita kembali ke
masa lampau, tentu untuk bisa sampai seperti sekarang, Banyak
pelajaran-pelajaran yang menjadi sesuatu yang kita tiru karena telah kita
dengar dan lihat. Oleh karena itu, karena itu terjadi pada setiap dari kita,
maka hendaklah kita memilah dan memilih apa yang mana yang baik untuk ditiru
dan dicontohkan kembali ke orang-orang di sekitar kita.
Tanpa kita sadari pula, hal-hal yang kita lakukan akan ditiru
setidak-tidaknya pasti akan di nilai apakah baik atau buruk oleh orang lain,
maka dari itu bisa kira tarik kesimpulan bahwa manusia pada umumnya saling
meniru dan saling mengisi pada setiap kekurangan-kekurangan yang dimilikinya
karena statusnya sebagai mahluk sosial. Secara tidak langsung oleh
proses-proses itu kita telah mendidik orang lain begitupun kita telah di didik
oleh orang lain. Agar didikan yang hendak kita sampaikan pada orang lain itu
bermanfaat, maka lakukanlah segala sesuatu yang positif yang sekiranya itu
adalah tindakan yang memang pantas untuk ditiru, sehingga tidak hanya baik
untuk di wariskan, tetapi yang seperti itu pun memiliki nilai ibadah yang nilai
pahalanya dihitung sangat besar jika kita ikhlas melakukannya. Karena prilaku
kita adalah untuk mendidik orang lain, lakukan selalu yang hal yang baik,
sebarkanlah ilmu kebaikan, dan kita harus malu jika perbuatan-perbuatan buruk
yang pernah kita lakukan ditiru dan sulit untuk di hilangkan dari yang
menirunya.
Penulis : DASP 8