Marhaban
Ya Ramadhan, tak terasa bulan penuh berkah bulan suci Ramadhan sebentar lagi
akan tiba. Pada artikel ini saya ingin membahas tradisi tradisi unik di
berbagai Negara dan berbagai daerah di indonesa untuk menyambut bulan suci ini.
Langsung aja ini adalah tradisi tradisi unik yang saya ambil dari berbagai sumber:
1. Indonesia
a. Tradisi Dugderan (SEMARANG)
Kota yang berada
di provinsi Jawa Tengah ini memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci
ini yang sering disebut dugderan. Tradisi dugderan ini adalah sebuah acara
pasar malam yang didalamnya itu banyak penjual yang menjual berbagai produk local
mulai dari pakaian hingga mainan. Kenapa disebut dugderan itu karena berasal
dari suara rabuhan bedug yang apabila diucapkan terdengar “dug” dan “der”
seperti sebuah meriam yang bersahutan. Tradisi ini dimulai seminggu sebelum
bulan ramadhan dimulai dan diakhiri sehari setelah bulan puasa selesai.
b. Tradisi Balimau (SUMATRA BARAT)
Di Sumatra ini terdapat tradisi BALIMAU. Disebut 'Balimau' sendiri dari istilah Minangkabau yang artinya mandi
dengan shampo. Tradisi ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa kita membersihkan
tubuh dari ujung rambut hingga kaki sebelum mulai berpuasa. Uniknya, tradisi
ini dilakukan bersama-sama, entah di sungai, di danau atau kolam. Semua orang
bisa mandi beramai-ramai, dan serunya tradisi ini dilakukan oleh orang dewasa
hingga anak-anak.Umumnya, tradisi Balimau dilakukan menjelang matahari terbenam
dan diakhiri sebelum adzan Maghrib.
c. Tradisi Meugang, Aceh
Di kota yang juga dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini, tradisi meugang
dilakukan untuk menyambut Ramadan. Para masyarakat akan memotong kerbau dan
dimakan sebelum masa puasa dimulai. Umumnya, warga yang berkecukupan yang
mengadakan tradisi meugang, dan mereka kemudian membagi-bagikan pada warga lain
yang kurang mampu.
d. Tradisi Nyadran, Surabaya
Nyadran atau tradisi makan apem adalah tradisi yang biasa dilakukan di
Surabaya untuk menyambut bulan Ramadan. Kue apem berasal dari istilah 'afwan'
yang dalam bahasa Arab artinya adalah memaafkan. Jadi, kue apem ini dianggap
sebagai simbol saling memaafkan, sehingga kemudian dibagikan kepada keluarga
dan sanak saudara. Biasanya, setelah makan apem, masing-masing orang saling
bersalaman dan memaafkan, dan dilanjutkan dengan tahlilan.
e. Perlon Unggahan, Banyumas
Menjelang bulan Ramadan, masyarakat di Banyumas akan mengadakan
syukuran besar-besaran yang disebut Perlon Unggahan. Aneka macam masakan
tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah
yang wajib dihidangkan. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan oleh para
pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang. Atau jumlah orang bisa disesuaikan
dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.
2. Non Indonesia
a. Jepang
Dalam menyambut datangnya
bulan puasa, umat Muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan dengan saudaranya
sesama Muslim. Islamic Centre Jepang misalnya, telah membentuk semacam panitia
Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa, mulai dari dialog
keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-buku
keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa. Panitia
juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga
Muslim maupun ke Masjid-Masjid. Jadwal puasa ini juga dibagikan ke
restoran-restoran halal di seantero Jepang. Panitia ini mulai bekerja ketika
telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul Fitri. Jika tidak nampak hilal
tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia,
negara Muslim terdekat.
b. Mesir
Umat Muslim
di Kairo, Mesir memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan
lampu Fanus. Oleh karena itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong
berbelanja lampu saat menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah
dimulai sejak lama yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu lampu Fanus
dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung
menjelang datangnya bulan Ramadhan
c. Palestina
Selain di
Mesir, tradisi menyalakan lampu ketika datang bulan Ramadhan juga dimiliki oleh
warga Palestina. Setap bulan Ramadhan tiba, mereka akan memasang lampu Ramadhan
ini di masing-masing rumah dan di sepanjang kota.
d. Prancis
Di Prancis
tepatnya di Couronne, dimana daerah ini banyak didiami oleh imigran asal Arab,
juga ada tradisi berbelanja berbagai macam pernak pernik untuk menyambut
datangnya bulan Ramadhan. Dan jalan Pierre Tumbot lah yang paling terkenal
ramai yang menjual berbagai macam pernak pernik tersebut.
e. Italia
Sementara
di Roma, Italia, walaupun mayoritas warga kota ini bukanlah umat Muslim, kota
ini juga mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Ketika Ramadhan
tiba, banyak panganan khas yang memiliki cita rasa manis serta kurma juga dapat
ditemukan dengan mudah. Selain itu di La Grande Mosche (Masjid Agung di Roma)
aktifitas menyambut datangnya bulan puasa akan nampak sekali.
Semoga artikel tentang tradisi ini dapat menambah pengetahuan pembaca. selamat menunaikan ibadah Puasa.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar