Tradisi Unik menyambut RAMADHAN

on Minggu, 07 Juli 2013
                Marhaban Ya Ramadhan, tak terasa bulan penuh berkah bulan suci Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Pada artikel ini saya ingin membahas tradisi tradisi unik di berbagai Negara dan berbagai daerah di indonesa untuk menyambut bulan suci ini. Langsung aja ini adalah tradisi tradisi unik yang saya ambil dari berbagai sumber:
1.            Indonesia
                a.            Tradisi Dugderan (SEMARANG)
                                Kota yang berada di provinsi Jawa Tengah ini memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan suci ini yang sering disebut dugderan. Tradisi dugderan ini adalah sebuah acara pasar malam yang didalamnya itu banyak penjual yang menjual berbagai produk local mulai dari pakaian hingga mainan. Kenapa disebut dugderan itu karena berasal dari suara rabuhan bedug yang apabila diucapkan terdengar “dug” dan “der” seperti sebuah meriam yang bersahutan. Tradisi ini dimulai seminggu sebelum bulan ramadhan dimulai dan diakhiri sehari setelah bulan puasa selesai.
b.            Tradisi Balimau (SUMATRA BARAT)
Di Sumatra ini terdapat tradisi BALIMAU. Disebut 'Balimau' sendiri dari istilah Minangkabau yang artinya mandi dengan shampo. Tradisi ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa kita membersihkan tubuh dari ujung rambut hingga kaki sebelum mulai berpuasa. Uniknya, tradisi ini dilakukan bersama-sama, entah di sungai, di danau atau kolam. Semua orang bisa mandi beramai-ramai, dan serunya tradisi ini dilakukan oleh orang dewasa hingga anak-anak.Umumnya, tradisi Balimau dilakukan menjelang matahari terbenam dan diakhiri sebelum adzan Maghrib.
c.             Tradisi Meugang, Aceh
Di kota yang juga dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini, tradisi meugang dilakukan untuk menyambut Ramadan. Para masyarakat akan memotong kerbau dan dimakan sebelum masa puasa dimulai. Umumnya, warga yang berkecukupan yang mengadakan tradisi meugang, dan mereka kemudian membagi-bagikan pada warga lain yang kurang mampu.
d.            Tradisi Nyadran, Surabaya
Nyadran atau tradisi makan apem adalah tradisi yang biasa dilakukan di Surabaya untuk menyambut bulan Ramadan. Kue apem berasal dari istilah 'afwan' yang dalam bahasa Arab artinya adalah memaafkan. Jadi, kue apem ini dianggap sebagai simbol saling memaafkan, sehingga kemudian dibagikan kepada keluarga dan sanak saudara. Biasanya, setelah makan apem, masing-masing orang saling bersalaman dan memaafkan, dan dilanjutkan dengan tahlilan.
e.            Perlon Unggahan, Banyumas
Menjelang bulan Ramadan, masyarakat di Banyumas akan mengadakan syukuran besar-besaran yang disebut Perlon Unggahan. Aneka macam masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng sapi dan sayuran berkuah yang wajib dihidangkan. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan oleh para pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang. Atau jumlah orang bisa disesuaikan dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.
2.            Non Indonesia
                a.            Jepang
                                Dalam menyambut datangnya bulan puasa, umat Muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan dengan saudaranya sesama Muslim. Islamic Centre Jepang misalnya, telah membentuk semacam panitia Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa, mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa. Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga Muslim maupun ke Masjid-Masjid. Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran halal di seantero Jepang. Panitia ini mulai bekerja ketika telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul Fitri. Jika tidak nampak hilal tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia, negara Muslim terdekat.
b.            Mesir
Umat Muslim di Kairo, Mesir memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu Fanus. Oleh karena itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong berbelanja lampu saat menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah dimulai sejak lama yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu lampu Fanus dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadhan
c.             Palestina
Selain di Mesir, tradisi menyalakan lampu ketika datang bulan Ramadhan juga dimiliki oleh warga Palestina. Setap bulan Ramadhan tiba, mereka akan memasang lampu Ramadhan ini di masing-masing rumah dan di sepanjang kota.
d.            Prancis
Di Prancis tepatnya di Couronne, dimana daerah ini banyak didiami oleh imigran asal Arab, juga ada tradisi berbelanja berbagai macam pernak pernik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dan jalan Pierre Tumbot lah yang paling terkenal ramai yang menjual berbagai macam pernak pernik tersebut.
e.            Italia
Sementara di Roma, Italia, walaupun mayoritas warga kota ini bukanlah umat Muslim, kota ini juga mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Ketika Ramadhan tiba, banyak panganan khas yang memiliki cita rasa manis serta kurma juga dapat ditemukan dengan mudah. Selain itu di La Grande Mosche (Masjid Agung di Roma) aktifitas menyambut datangnya bulan puasa akan nampak sekali.

Semoga artikel tentang tradisi ini dapat menambah pengetahuan pembaca. selamat menunaikan ibadah Puasa. 

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar