on Rabu, 17 Juli 2013

Muhasabah Diri dalam Menyambut Bulan Suci bersama Syekh Ali Jabber




Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia

            Tepat 4 hari sebelum puasa,yaitu tanggal 5 juli 2013 hari jumat, saya menyempatkan waktu datang ke masjid Al-Furqan untuk mengikuti majelis ilmu yang pematerinya adalah Syekh Ali Jabber, beliau asli impor dari madinah dan sudah malang melintang di Indonesia sejak tahun 2009 hingga sekarang. Dimulai jam 09.30 dakwah beliau pun dimulai, ada hal yang menarik yang saya lihat dari penampilan dakwah beliau, walaupun asli dari madinah, tapi bicara, gaya, dan khas dakwah beliau mirip dengan dakwah orang Indonesia, dari cara bercandanya, penyampaian dakwah nya, dll. Meskipun tidak semuanya mirip, tetapi ada sisi perbedaan yang menarik dari pembawaan dakwah beliau, dengan pembawaannya yang khas logat arab, tidak tergesa-gesa, tidak langsung ke inti pembahasan, dan terkadang beliau sangat kritis terhadap permasalahan di Indonesia.
            Tema dakwah yang beliau sampaikan adalah muhasabah diri menyambut bulan yang suci, memasuki bulan suci Ramadhan beliau mengajak kita untuk merefleksikan diri, mengevaluasi diri, bermuhasabah diri atas apa yang telah kita perbuat selama ini, apa yang beliau harapkan dibulan suci Ramadhan ini adalah yang terbaik untuk kita, oleh karena itu sebagai persiapannya kita harus bermuhasabah terlebih dahulu dan siap secara jasmani rohani untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.
Ada 3 pembahasan materi yang saya sukai pertama kebermanfaatan datang di majelis ilmu, kedua hal yang perlu dihindari di bulan Ramadhan, ketiga amalan dibulan puasa. Untuk yang pertama yaitu kebermanfaatan datang di majelis ilmu, banyak yang saya tidak ketahui tentang manfaat dari mengikuti majelis ilmu, ternyata subhannallah banyak sekali hal positif yang bisa didapatkan, dari mulai duduk di tempat yang suci yaitu di masjid, sampai waktu pelaksanaannya yang spesial karena bertepatan hari jumat, ilmu yang beliau sampaikan terkait majelis ilmu ini banyak keutamaannya, yaitu bagi siapa yang menghadiri majelis ilmu insyallah hatinya akan didamaikan dan menjadi tenang, hal ini dibutuhkan karena setiap individu pasti membutuhkan ketenangan batin, selain itu keutamaan lainnya yaitu selesai majelis talim dan dilanjutkan pulang sampai rumah, pahala dari Allah SWT akan mengalir kepada kita. subhannallah Allah Maha Benar, ternyata luar biasa keutamaan dan manfaat dari menghadiri majelis ilmu ini, sebenarnya masih banyak lagi keutamaannya tapi menurut saya yang paling berkesan dari penyampaian beliau adalah 2 keutamaan yang telah tadi disebutkan.
Kedua, yaitu pembahasan tentang hal yang perlu dihindari ketika dibulan Ramadhan, beliau dengan sangat kritis menjelaskan apa saja yang perlu diperhatikan dan dihindari ketika memasuki bulan suci Ramadhan, yang menarik perhatian saya adalah pembahasan untuk menjaga ucapan atau lisan, lebih baik diam dan bicara sedikit jika perlu, beliau berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia yang memiliki kebiasaan negatif yang sudah lama melekat yaitu berbicara yang tidak-tidak, beliau sangat memperhatikan hal ini karena perbuatan tersebut bisa menjadi fitnah yang tidak perlu, beliau berpesan untuk menjauhi hal tersebut, lebih baik diam, selain itu beliau pun berkesimpulan jika pembicaraanya tidak langsung lewat ucapan dari bibir, biasanya orang berbicara lewat media komunikasi, seperti internet, hp, dan lain-lain, kebiasaan orang sekarang itu sangat ketergantungan dengan yang namanya hp, dimana-mana orang asik dengan hp nya masing-masing, dari kalangan kecil sampai atas pun tidak ketinggalan dengan hp nya, memasukin bulan suci Ramadhan ini beliau berpesan untuk menghindari pemakaian hp, kalau bisa tidak menggunakan hp selama bulan Ramadhan, cukup berkomunikasi seperlunya mungkin, dan perbanyaklah komunikasi dengan sang Khalik, Allah SWT.
Ketiga, pembahasan tentang amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan suci Ramadhan ini, sebenarnya banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan oleh orang muslim dibulan suci Ramadhan ini, karena di bulan suci ini rahmat, karunia, dan lipatan pahala Allah berikan untuk bulan penuh kemenangan ini. Penuturan yang menarik menurut saya dari penyampaian beliau tentang amalan-amalan di bulan Ramadhan ini pertama, kita harus memiliki keyakinan, keimanan, dan ketaqwaan yang harus dimiliki dalam hati kita sebagai modal dasar untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ini, kedua ibadah ditingkatkan lagi perbanyaklah ibadah sunah karena lipatan ganda pahala yang Allah berikan sangat banyak, dan tidak ada dibulan yang lain kecuali bulan suci Ramadhan ini, ketiga baca quran dan berdzikir lah karena hal itu akan mendapatkan berkah, karunia, dan nikmat yang akan dirasakan, keempat hindari hal yang mengganggu ibadah seperti penjelasan sebelumnya diatas, kurangi hal yang tidak perlu, dan untuk malam hari jadikan waktu yang digunakan hanya untuk berurusan dengan Allah SWT, dan yang terakhir bersadaqah lah dengan tulus karena hal itu akan membukakan kita pintu surga selebar-lebarnya, Allah sangat senang kepada orang yang memberikan makanan buka puasa kepada orang yang berpuasa.
Dari pembahasan diatas, intinya dakwah yang disampaikan oleh Syaikh Ali Jaber adalah refleksi diri atas sikap masing-masing, dan muhasabahlah untuk menyambut bulan kemenangan, bulan suci Ramadhan, karena di bulan suci Ramadhan ini adalah bulan spesial, banyak rahmat, hidayah, ampunan, dan pahala yang Allah berikan di bulan suci ini, oleh karena itu jadikan lah bulan suci Ramadhan ini sebagai waktu untuk membersihkan dan memperbaiki diri kita dan sebagai bentuk kemenangan yang kita dapatkan. Maha besar Allah.




0 komentar:

Posting Komentar